Atlas

Diposting oleh Willyam on Kamis, 23 Februari 2012

Atlas menggambarkan bentuk bumi secara mendatar, Nama atlas diberikan oleh seorang ilmuan yang mempelajari tentang geografi sekitar abad pertengahan yang namanya diambil dari nama dewa yunani yang digambarkan dengan patung dewa yang menopang bumi dipunggungnya. Atlas bisa berupa buku ataupun lembaran kertas lebar yang terbentang menggambarkan bentuk bumi. Untuk mempermudah memahaminya, biasanya gambar atlas dipecah secara spesifik menggambarkan tiap-tiap bagian bumi tertentu (sering disebut peta). Peta menggambarkan permukaan bumi dengan ukuran tertentu perbagian bumi untuk lebih memudahkan didalam memehaminya. Peta bisa mengambarkan sebuah benua, lautan pulau bahkan sebagian dari pulau itu sendiri. 

Untuk bisa menggambarkan kondisi dari permukaan bumi gambar peta diberikan warna-warna tertentu seperti warna kuning menunjukan suatu pegunungan, warna hijau untuk dataran rendah atau merah kekuning-kuningan (oranye) untuk menunjukan suatu dataran tinggi. Untuk menggambar peta tidak boleh sembarangan karena sudah ditentukan ukuran bentuk bumi yang sebenarnya. Jadi untuk menggambarnya diperlukan suatu standarisasi ukuran yang disebut skala. Besarnya skala tegantung dari besar kecilnya ukuran gambar peta itu sendiri misal 1 : 500.000 yang berarti dalan peta berjarak 1 satuan dalam peta sama dengan 500.000 satuan dari bentuk bumi yang sebenarnya. ukuran 1 satuan peta bisa berupa meter ataupun inchi tergantung dari ukuran peta tersebut.

Peta hanyalah salah satu bagian yang bisa ditemukan pada atlas, didalamnya tedapat informasi-informasi lainnya  yang berhubungan dengan dunia astronomi seperti garis lintang yaitu garis khayal yang digunakan untuk menentukan koordinat letak bagian bumi terhadap garis tengah bumi (khatulistiwa). Kemudian garis bujur yaitu garis khayal yang digunakan untuk menentukan koordinat bagian bumi terhadap garis meridian utama. Garis lintang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan sedangkan garis bujur membaginya menjadi bagian timur dan barat. Pertemuan dua titik inilah yang menjadi koordinat dari suatu wilayah ditiap bagian bumi.

Informasi lain yang bisa ditemukan pada atlas seperti nama-nama suatu tempat atau wilayah yang memiliki khas dan menonjol dibagian bumi seperti nama-nama gunung tertinggi, gunung-gunung yang masih aktif, suatu dataran yang luas, gurun, savana, hutan, lautan, lembah, sungai, danau, waduk, keajaiban-keajaiban dunia seperti menara tetinggi (menara eiffel), prasasti kuno (candi borobudur), jembatan tepanjang, bangunan tempat ibadah (tajj mahal) dan lain sebagainya tergantung dari wilayah dalam atlas yang ditampilkan.

Seiring berkembangnya teknologi sekarang atlas mulai ditinggalkan karena bentuk bumi yang sebenarnya bisa dilihat secara digital dan lebih nyata yang disebut peta digital. Lebih praktis dan sesuai dengan wujud asli bumi membuat peta digital lebih digemari didalam media pembelajaran untuk tingkat advance (menengah). Banyak sekali aplikasi peta digital yang ada seperti google earth, locago, garmin dan lainya. medianya pun bermacam-macam mulai dari PC desktop, Notebook, gatget-gatget tertentu yang dibuat khusus bahkan  dapat dijumpai pada perangkat telekomunikasi handphone yang lebih dikenal dengan nama smartphone (ponsel pintar).

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar